Jumat, 03 Oktober 2008

IHSG ANJLOK /ENGGGA / ANJLOK / ENGGGA

Prediksi Pasar Modal Indonesia
Seiring dengan gonjang ganjingnya Indeks global, terutama indeks di Amrik selama sepekan lalu, dimana Kongres Amrik akhirnya menyetujui progam bail out ( revisi ) yang diusul kan oleh Pres. Bush, bagaimana dampaknya terhadap IHSG dalam pembukaan paska lebaran tgl 6 Oktober mendatang, mengingat pasar modal Indonesia Libur Lebaran selama sepekan. Kita perlu memperhatikan juga sentiment negatif dari regional market, dimana dalam sepekan indeks di regional terkoreksi antara 4 - 9 persen, sedangkan Dow Jones terkoreksi sekitar 7 persen, Nasdaq anjlok sekitar 11 persen dan S&P juga anjlok sekitar 9 persen.
Di Amrik sendiri indeks DJones & Nasdaq langsung anjlok setelah beberapa menit voting selesai dimana Kongres telah menyetujui Program Bail Out akhir minggu lalu, mengapa ? Karena para pelaku pasar masih khawatir dampak ekonominya dari program USD 700 Milyar bail out tersebut. Darimana dana sebesar itu di alokasikan ? terutama dana awal sebesar USD 149 milyar ? Apakah dari anggaran (budget) 2008 dan bagaimana dampak nya terhadap pajak, Naik lagi
IHSG saya prediksikan akan turun pada awal perdagangan Hari Senin ( 6 Oktober 2008 ) paska liburan panjang, dimana minggu lalu IHSG ditutup pada 1832,51. Pertama sentimen negatif dari pasar regional yang masih dalam tekanan jual minggu depan, kedua anjloknya harga minyak dalam sepekan terakhir ( -10%) akan menekan saham2 sektor energi, seperti BUMI, PTBA, PGAS, ADRO, ITMG, BYAN. Ketiga, Harga saham2 dual listing, ADR Telkom & Indosat anjlok sekitar 7% dipasar NYork. Secara umum tekanan jual juga akan datang dari group2 besar seperti Astra International ( ASII) dan juga saham Sektor Manufacturing lainnya, seperti INTP, SMGR & UNVR serta dari Sektor Pertambangan metal seperti INCO, ANTM dan TINS.
Dan keempat, sentiment negatif lainnya adalah dari pasar uang, apabila investor regional panik dan juga menarik dana jangka pendeknya dari pasar Indonesia, yaa sudah barang tentu nilai tukar rupiah kembali akan anjlok dan target Rp. 10. 000 /1USD akan tercapai.
Apakah IHSG akan di intervensi oleh Para Fund Manager BUMN ? dan bagaimana dampaknya pada Ekonomi & Politik Indonesia menjelang Pemilu mendatang ?