Menjelang Pilcaleg dan Pilpres, jalan2 di ibukota Jakarta dan kota2 besar lainnya sudah mulai tampak semrawut. Foto2 ganteng dan cantik calon2 legislatif serta visi misi dan apalah yang tertulis disana membingungkan. Karena keadaan ekonomi masyarakat yang masih morat marit, tidak ada waktu lagi memperhatikan foto2 dan apalagi membaca visi misi itu. Sebagai gambaran saja para pengendara motor selalu ngebut dengan muka tegangnya. Banyak juga janji2 yang tidak masuk akal dan biasanya muluk2, terbukti pada pemilu yang lalu, antara janji dengan harga barang dan jasa berbeda jauh. . . namanya juga janji.
Para pemilih masih dipusingkan dengan harga2 sembako yang tinggi, utang kartu kredit, utang cicilan rumah dan mobil serta kebutuhan sekolah anak2, jadi engga mikirin siapa2 yang akan menjadi anggota DPR atau bahkan Presiden mendatang, karena tidak ada korelasi yang menguntungkan secara langsung antara pemilih dengan siapa yang dipilih. Secara makro ekonomi, ya anggaran belanja pemerintah masih terus defisit setiap tahunnya dan juga hutang menumpuk terus.
