Sabtu, 01 November 2008

PREDIKSI IHSG SEPEKAN ( 3 s/d 7 Nov. 2008 )

Serial Pasar Modal
IHSG Sepekan lalu. Saham2 BUMN mulai bergerak naik seiring dengan turunnya tingkat suku bunga The Fed dan juga intervensi dari fund Manager BUMN. Saham2 sektor pertambangan dan perbankan yang menjadi "indeks mover" untuk sepekan lalu, dimana IHSG ditutup di 1256,70 atau naik sekitar 7,7 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
IHSG bergerak berlawanan arah dengan pergerakan indeks regional dan pada perdagangan hari Jumat lalu, dimana indeks regional, seperti Nikkei turun sebesar 5% dan Hang Seng turun 2,5% IHSG naik sekitar 7%. Begitu pula dengan nilai tukar rupiah yang bergerak fluktuatif pada hari yang sama dan ditutup dikisaran Rp. 10.700 / USD.
Banyaknya kebijakan baru dari pemerintah yang keluar minggu lalu dan juga Perpu minggu sebelumnya serta diikuti oleh peraturan BEI tentang rentang kenaikan saham sebesar 20% vs 10% sebelumnya.
Pada perdagangan Senin 3 Nopember 2008, para pelaku pasar masih menunggu apakah saham BUMI /BNBR dan ENRG akan dibuka suspensinya, mengingat pada hari Sabtu, managemen BNBR & BUMI telah melakukan publik ekspose atas transaksi yang signifikan, dimana BNBR telah melepas atau menjual kepemilikannya sebesar 35% atas BUMI dengan harga USD 1,3 Milyar kepada konsorsium Northstar Pacifik.
Prediksi saya IHSG sepekan masih bergerak fluktuatif antara support 1150 dan resistance 1300, gonjang ganjing indeks regional, harga komoditas dan juga sentiment dari dalam negeri sendiri akan membuat IHSG menjadikan fluktuatif, terutama apabila saham BUMI & BNBR di perdagangkan kembali dan disamping itu juga tren melemahnya IDR vs. USD perlu dipertimbangkan. Rekomendasi : Hindari bermain margin dan spekulatif pada saham2 pertambangan, beli untuk jangka panjang seperti saham ANTM /TINS/ INCO dan juga PGAS/MEDC & PTBA.
Prediksi Valas. IDR saya perkirakan masih juga trennya melemah, kebutuhan akan dollar meningkat, menjelang akhir tahun 2008. Meningkatnya demand akan dollar ini, disebabkan pembayaran utang dan cicilan bunga yang jatuh tempo pada akhir tahun 2008 dan juga kebutuhan pergi haji dan jalan2. IDR akan bergerak pada kisara 10500 s/d 11.000 dan apabila tembus ke 12000, kemungkinan IDR akan terus melemah menuju ke 15000/USD on political concern.