Minggu, 30 November 2008

INVESTOR STRESS BERAT

Serial Pasar Modal.
Sudah hampir 2 bulan terakhir, sejak anjloknya pasar saham global yang disebabkan oleh anjloknya pasar modal Amrik, dimana2 para investor stress berat. Investasi di saham banyak yang rugi dan juga seolah2 merasa ditipu mentah2 oleh para bandar2 saham. Spekulan / Pemain margin / Dana Pensiun / Portfolio Manager dan bahkan pengamat saham sendiri juga banyak yang babak belur.
Di Bursa Efek Indonesia juga begitu, banyak investor retail pusing tujuh keliling, pagi2 bangun tidur yang ditanyakan saham BUMI & BNBR, diberapa saham ini akan naik lagi, targetnya pada harga berapa dan akankah naik lagi di atas Rp. 2000 an. Begitu pula sepanjang hari ketika market buka saham2 itu lagi yang ditanyakan BUMI dan BNBR dan akhir nya ketika market tutup selalu menjadi bahan diskusi oleh para Investor dan bahkan pengamat juga dibuat pusing tujuh keliling karena HP nya berdering pada tengah2 malam eeeeeehhh yang ditanyakan juga saham BUMI dan BNBR lagi. Gilllllllaaaaa, gejala apa ini.
Ada beberapa kemungkinan mengapa investor menanyakan terus2an mengenai saham BUMI dan BNBR :
1. Banyak Investor resah, karena mereka membeli saham BUMI pada harga tinggi, katakan pada harga diatas Rp. 2175 ( Harga sebelum suspensi ) dan kemungkinan dana yang dipakai untuk membeli saham BUMI asalnya dari pinjaman.
2. Fundamental saham BUMI dan BNBR belum jelas bagi investor, karena sulit diprediksi, terutama sebagai akibat dari anjloknya saham2 lainnya, seperti UNSP, ELTY, ENRG dan hutang2 group Bakrie serta Posisi Repo nya. Harga Batu Bara, Energy dan CPO belum stabil dipasar dunia dan cenderung turun dan pada harga berapa kontrak jual produk2 diatas dan apakah permintaannya juga ikut turun ?
3. Harga saham BUMI setelah dibuka suspensinya terus tertekan dan kemudian rebound kembali setelah menyentuh harga terendahnya di 640 pada tanggal 24 Nopember 2008. Dan pada hari2 berikutnya selalu diperdagangkan dengan spread yang lebar, dikeranakan oleh rumor2 positif dan negatif yang beredar.
4. Corporate Action kedepan untuk BUMI dan BNBR yang belum jelas bagi investor, kemana arah kedua perseroan ini ( Business Plannya apa ? ) dalam menghadapi sentiment negatif dari pasar global dan juga issue negatif dipasar domestik.
Saya pikir investor yang resah dan stress adalah investor yang lupa atau salah menerapkan Assets Allocation dan Management atau investor yang agressive dengan memanfaatkan pinjaman atau fasilitas margin trading yang terlalu berlebihan. Pelajaran yang paling beharga bagi kita semua.
Nantikan : 1. Kaya Raya Bermain Saham pada Fluktuatif Market; 2. Kemana Arah Harga Saham BUMI dan 3. KPK pantau Bursa saham dan Valas.